Puasa-puasa begini, tiap habis dzuhur mengantuknya minta ampun. Barangkali karena aktivitas beribadah malamnya di tambah sahur, terus di lanjutkan nonton televisi.
Acara televisi di Bulan Ramadhan memang menggoda. Ceramah dari banyak ustadz popular nan menghibur, beragam kuiz dengan pilihan hadiah yang menarik. Terus diisi lawakan yang lucu dan renyah.
Apalagi kalau ada acara special. Misalnya, nonton siaran langsung sepak bola bisa-bisa begadang semalaman.
Stand by di depan televisi seakan menjadi ritual baru. Menurut teman saya, ritual itu berubah menjadi seperti I’ktikaf di Bulan Ramadhan, “I’ktikaf di depan televisi.” Katanya.
Kalau I’tikafnya di depan televisi, maka tasbihnya adalah remote control. Tiap iklan pijit tombol remote. Otomatis ganti juga wiridnya. Iklan lagi pijit tombol lagi. Begitu terus sampai pagi.
Bisa juga kalau I’tikafnya di depan layar hape. Tasbihnya hape. Wiridnya Facebook, Twitter, Instagram atau youtube. Begitu bosan dengan satu aplikasi pencet aplikasi lain. Maka ganti juga wiridnya. Bosan, scroll lagi. Pencet lagi.
Begitu seterusnya. Alhasil mengantuk setelahnya.
Beratnya rasa kantuk di pagi hari menjadi tantangan di siang hari. Apalagi setelah masuk waktu dzuhur.
Saat shalat dzuhur tiba, suasana masjid yang sejuk disertai tiupan angin semilir membuat mata seakan di belai-belai. Terutama kalau shaf-nya kebetulan berada di dekat jendela. Bisa-bisa lose control khusyuknya.
Saya yakin kalau begini air wudhu pun yang diharapkan bisa meringankan kantuk tak akan banyak membantu. Rasanya mau langsung baring saja setelah salam. Baring terus tidur.
Sebenarnya tidur usai shalat, sah-sah saja.
Bahkan selama ramadhan kata pak ustadz, “segala aktivitas kita yang mendukung kesuksesan berpuasa akan diganjar pahala, termasuk tidur”.
Meskipun ada juga yang berkata, jika berpuasa selama Bulan Ramadhan dan di dalamnya diisi dengan bekerja maka pahalanya semakin besar di banding tidur.
Tapi, saat ini saya menetapkan hati untuk memilih aliran yang pertama saja. Karena saya hari ini sungguh-sungguh mengantuk.