LDNU Pasangkayu Gelar Latihan Pemulasaran Jenazah

Gambar : Rosmini

Hukum mengurus jenazah ialah fardhu kifayah. Fardhu kifayah artinya wajib dikerjakan oleh semua orang, namun apabila sudah dikerjakan dari salah satu atau lebih dari orang tersebut maka kewajiban yang lain telah gugur.

Dengan demikian Lembaga Dakwah NU (LDNU, PMII, dan Ansor terpanggil untuk berbagi dengan warga dusun Pebondo I, desa kasoloang, kecamatan bambaira, kabupaten Pasangkayu tentang bagaimana tata cara pemulasaran jenazah dengan baik dan benar (21/11).

Kegiatan tersebut berlangsung secara Hidmat yang dibuka dengan sambutan kepala dusun Pebondo I, Samsuddin.

Dalam sambutannya Samsuddin mengucapkan banyak terima kasih kepada penyelenggara karena mau berbagi ilmu tentang tata cara pemulasaran jenazah kepada pengurus masjid dan ibu-ibu majelis ta’lim sekaligus menyempatkan waktunya untuk hadir di mesjid Nurussalam.

“Kita Masyarakat dusun Pebondo I ini butuh pembimbingan seperti ini agar kedepannya kami memiliki generasi yang paham tentang bagaimana cara mengurus jenazah dengan baik dan benar menurut syariat Islam” tuturnya lagi.

Kemudian setelah sambutan dilanjutkan dengan penyampaian materi. Materi pertama dibawakan oleh Ustadz Ali Khasbuna, ketua LDNU kabupaten Pasangkayu.

Ali Khasbuna menuturkan bahwasanya dalam praktek Pemulasaran jenazah ada langkah-langkah yang digunakan ketika memandikan, mengkafani, menyolati dan menguburkan jenazah.

“Yang terpenting adalah harus ada yang pintar mengurusi jenazah berdasarkan syariat Islam, berdasarkan dengan apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw” jelasnya mempertegas.

Materi yang dibawakan ini sekaligus diiringi dengan praktek yang dibantu oleh kader PMII dan Ansor Pasangkayu.

Sementara itu para peserta yang terdiri dari pengurus masjid dan ibu-ibu majelis ta’lim sangat antusias mengikuti penjelasan yang dibawakan oleh Ali Khasbuna.

Pemateri selanjutnya dibawakan oleh Ustadz Fathu Khairiddin, Lc. Fathu Khairiddin merupakan pimpinan pondok pesantren Imam Al-asy’ari Kabupaten Pasangkayu.

Dalam penuturannya, kegiatan seperti ini bertujuan agar kita sebagai umat muslim selain ingat akan kematian, kita juga berbagi ilmu dan pengalaman kepada warga masyarakat dusun Pebondo I.

“Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan yang namanya kematian. Maka ada tiga hal yang sangat penting kita ketahui yaitu darimana kita berasal, akan seperti apa kita nanti, dan kemana arah kita setelah kematian itu menghampiri. Maka gunakanlah waktu sebaik mungkin selagi kita masih hidup di dunia ini” tuturnya lagi.

Harapan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk pemulasaran jenazah kedepannya, sebagai umat islam sudah selayaknya wajib tahu tentang hal tesebut.