Penting Mana, Kecerdasan Otak atau Kecerdasan Emosional?.

Ada ungkapan yang berbunyi, Kecerdasan Otak atau Intellectual Quotient (IQ) tidak terlalu berpengaruh terhadap kesuksesan anak.

Jadi anak-anak yang bodoh di sekolah belum tentu suram masa depannya. Bahkan sebaliknya, mereka bisa jauh lebih sukses dan kaya dibandingkan anak yang sering menjadi juara kelas.

Benarkah ungkapan ini? Mari dibaca lebih lanjut.

Sebenarnya Ini gagasan lama tapi terus menjadi perbincangan publik hingga kini. Salah satu tokoh yang sering menjadi rujukannya adalah Bill Gates.

Lika-liku perjalanan hidupnya sangat menginspirasi banyak orang. Dia selalu menjadi contoh kasus dari kisah sukses yang banyak ditulis dalam buku-buku motivasi.

Saya pernah membaca buku seperti itu dan salah satu isinya mengajak pembaca untuk membuktikan sendiri cerita tersebut.

Caranya.. ?

Mencari tahu informasi pencapaian yang sudah diraih orang di sekitar kita yang pernah menjadi juara kelas. Adakah diantara mereka telah sukses menjadi jutawan, pengusaha besar, atau tokoh terkenal?

Dan saya pun tertarik mencoba.

Kebetulan sejak aktif di media sosial, saya berteman dengan beberapa anak yang dulu sempat saya didik di SMA.

Salah seorang diantaranya adalah langganan juara kelas.

Dari postingannya di media sosial saya ketahui kalau dia menjadi pegawai honorer di sebuah kantor pemerintah. Ia sedang berjuang untuk diangkat menjadi ASN.

Nah, beda halnya dengan siswa yang lain.

Kebetulan dia juga teman sekolah dari yang langganan juara tadi. Prestasinya biasa-biasa saja. Malah dulu kerap dimarahi guru karena sering mendapat nilai jelek.

Tapi, kini saya dengar dia menjadi supplier buah dan sayuran yang sukses. Produk-produknya mengisi berbagai pasar tradisional dan modern di berbagai kota di Sulawesi Barat hingga ke Sulawesi Tengah.

Belakangan saya dengar dia sedang menjajaki ekspansi bisnis ke Kalimantan khususnya di daerah persiapan ibukota negara di Kalimantan Timur.

Meski prestasinya di sekolah memprihatinkan, tapi saya kenal dia sebagai pemuda yang berani, cuek, supel, dan memiliki jaringan pergaulan yang luas.

Barangkali itulah yang membuat hidupnya sukses.

Seperti yang pernah diceritakan Danial Goleman dalam bukunya Emotional Quotient (EQ). inilah yang disebut kecerdasan emosional.

Potensi itu yang dia miliki. Namun tidak bagi temannya yang langganan juara kelas tadi.

Tapi ada juga yang memiliki kecerdasan otak sekaligus kecerdasan emosional. Prestasi sekolahnya tidak diragukan. Mereka sering juara di kelas.

Kalau yang ini saya perhatikan mereka tidak cuma jenius. Tapi juga percaya diri, cerdas berkomunikasi dan pandai menempatkan diri. Hasilnya mereka jauh lebih sukses.

Jadi mana yang lebih penting?

Membandingkan mana yang lebih penting kecerdasan emosional atau kecerdasan otak adalah perbuatan yang keliru. Ideal bila keduanya bisa berjalan seiring.

Saling melengkapi satu sama lain. Tanpa meninggikan satu diantara keduanya.