Pernahkah anda mendengar cerita tentang seorang pelacur yang masuk surga karena memberi minum seekor anjing yang kehausan di tengah perjalanan pulang dari menjalankan pekerjaan dinasnya?
Saya mendengarnya dari seorang tokoh agama, sudah bertahun-tahun yang lalu.
Selamat bertahun-tahun itu juga saya tidak mengerti, kenapa bisa seorang pelacur yang saya bayangkan berlumuran dosa tiba-tiba kinclong hilang semua kotorannya. Bersih seolah-olah habis dicuci dengan deterjen ajaib. Gara-gara memberi minum seekor anjing.
Terus karena kebaikan itu, jreng.. tiba-tiba di punggung sang pelacur itu muncul sepasang sayap, kemudian ia terbang ke surga bermain bersama para bidadari yang katanya selalu perawan.
Di dalam benak saya selalu muncul vonis bahwa untuk urusan amal perbuatan semuanya diukur dengan hitungan-hitungan. Dan bila perbuatan sang pelacur dihitung secara matematis maka seharusnya pelacur tersebut masuk neraka dengan skor buruk.
Kenapa?
Hitungannya begini jika pahalanya dihitung satu, sedangkan kesalahnya di total mungkin ratusan bahkan ribuan paling tidak skornya 100:1, seratus dosa melawan satu pahala. Dan kalau ditimbang yakinlah pasti timbangannya akan berat sebelah karena dosanya lebih banyak.
Jadi seharusnya pelacur tersebut posisinya melorot dengan sangat cepat ke arah neraka.
Tapi, mengapa pelacur itu bisa masuk surga hanya dengan memberi minum seekor anjing yang kehausan? Dan lagi kan anjing adalah binatang yang air liurnya najis.
Pertanyaan tersebut selama bertahun-tahun tidak pernah saya dapatkan jawabannya. Bagaimana mungkin pahala satu poin bisa menghapus ribuan poin dosa?
Semalam dari seorang ustad yang tampil berceramah di depan jamaah salat tarawih di masjid dekat rumah. Saya dapatkan jawabannya.
Beliau menjelaskan alasannya dengan argumennya bisa di terima nalar saya. Penjelasan kurang lebih begini:.
Anjing itu ciptaan Allah. Jadi, sebenarnya keberadaan anjing itu di dunia karena kehendak Allah. Anjing makhluk Allah. Jika anjing itu kehausan, kemudian ada seseorang yang menolongnya, menolong makhluk Allah kan ada pahalanya. Berapa pahalanya? Satu.
Satu di sini tentu saja bukan berarti satu sebagaimana satu dalam hitungan matematika. Satu di sini bisa juga berarti tak terhingga.
Karena si pelacur tersebut menolong salah satu makhluk Allah maka pahalanya tidak bisa dihitung secara matematis dengan bilangan 1 (satu) tadi.
Tapi, secara tidak langsung karena telah menyelamatkan makhluk dari mati kehausan, terserah yang punya makhluk, mau diberi pahala berapa pun. Misalnya hanya diberi satu hitungan pahala, atau bisa juga pahala itu jumlahnya tidak terhingga.
Sebuah jeruk jumlahnya satu, demikian juga bumi jumlahnya satu. Tentu saja satu di sini maknanya dan volume antara jeruk dan bumi akan berbeda. Walau jumlahnya sama, satu.
Akhirnya, penjelasan tersebut bisa menjawab rasa penasaran saya.
Tapi, dari ribuan pelacur yang berjalan dan ribuan anjing yang kehausan, saya rasa hanya satu yang dipertemukan, cuma kasus ini. Amat jarang bahkan tidak pernah saya dengar ada lagi kasus yang serupa yakni ada pelacur memberi minum ke seekor anjing.
Entah kalau anda?