Pasangkayu adalah salah satu kabupaten yang berada di Sulawesi Barat. Dewasa ini ada banyak hal yang sudah dikembangkan di Pasangkayu. Diantaranya bidang pertanian, perikanan, perkebunan, dan lain-lain.
Namun ada beberapa bidang yang secara langsung masih kurang mendapatkan perhatian, baik dari pemerintah maupun masyarakat Pasangkayu. Salah satunya adalah budaya lokal.
Budaya lokal Pasangkayu bisa dikatakan telah tergantikan dengan budaya baru yang lebih modern sesuai dengan perubahan zaman.
Sebagai contoh budaya lokal itu adalah kuliner. Kuliner atau makanan tradisional Pasangkayu mulai dilupakan karena telah tergantikan dengan makanan-makanan modern yang dianggap lebih menarik.
Tanpa kita sadari sebenarnya terdapat banyak jenis makanan tradisional di Kabupaten Pasangkayu beberapa diantaranya seperti Jepa, Bau Peapi, Kue Paso, Roti Pawa, Cucur, sambusa, Tetu, Barongko, Tabaro Dange dan masih banyak lagi.
Makanan-makanan tersebut merupakan makanan khas dari suku-suku yang mendiami Kabupaten Pasangkayu.
Namun demikian kini makanan-makanan tersebut secara perlahan mulai tergantikan dan tergeser oleh makanan atau kuliner modern seperti Burger, Sarden kaleng, Brownies, mie instan, Topokki dan lain-lain.
Jepa dan Bau Peapi merupakan makanan khas dari Suku Mandar. Jepa adalah roti pipih yang berbahan dasar ubi kayu atau singkong dan parutan kelapa.
Sedangkan Bau Peapi adalah makanan yang berasal dari olahan ikan. Bau sendiri artinya ikan dan Peapi artinya masak atau (direbus).
Jika dibandingkan dengan Makanan modern, Jepa dan Bau Peapi jelas lebih sehat karena makanan ini meminimalisir penggunaan bahan kimia.
Selain sehat kedua makanan tersebut juga terbilang praktis dan murah karena bahan dasar Jepa adalah singkong dan kelapa masih sangat mudah kita dapatkan di Kabupaten Pasangkayu. Seperti yang kita ketahui Pasangkayu merupakan salah satu kabupaten penghasil kelapa di Provinsi Sulawesi Barat.
Selain bahan dasar Jepa yang murah dan mudah didapatkan, ikan merupakan bahan dasar Bau Peapi juga masih terbilang melimpah di Kabupaten Pasangkayu. Terlebih masyarakat Pasangkayu masih banyak yang berprofesi sebagai nelayan.
Bisa kita bayangkan jika wilayah Pasangkayu dijadikan sebagai kawasan wisata kuliner tentunya akan sangat menguntungkan pemerintah dan masyarakat dalam bidang ekonomi khususnya peningkatan kesejahteraan warga, hal ini juga bisa menjadi upaya yang positif dalam melestarikan budaya lokal.
Jika telah mencintai kulinernya, maka mereka akan mempelajari resepnya. Ketika resep telah diajarkan dan disampaikan secara luas atau turun-temurun dalam masyarakat pastilah makanan tersebut tidak akan punah sehingga generasi muda masih dapat mencicipinya.
Belum lagi jika Pemerintah bisa mengadakan pameran budaya secara rutin dengan mengutamakan makanan lokal, hal ini tentu sangat menguntungkan dan akan berdampak positif bagi pariwisata daerah karena bisa menarik wisatawan luar untuk berkunjung ke Kabupaten Pasangkayu.
Maka dari itu sebagai masyarakat Pasangkayu kita harus membangun kesadaran bahwa budaya modern dapat mempengaruhi budaya lokal yang sudah kita miliki.
Sebab itu cinta budaya tanah air Pasangkayu sangat penting ditanamkan dalam diri kita mengingat kita sebagai masyarakat memiliki peran aktif untuk memajukan Kabupaten Pasangkayu dalam segala bidang. Peran tersebut bisa kita mulai dengan mencintai kuliner lokal.
Penulis: Nur Resky Ayunanda (Siswa SMAN 1 Sarjo)