Manusia Banyak Acara

Gambar : Google.com

Memutuskan untuk hadir atau tidak di sebuah acara ternyata bukan perkara mudah, setidaknya itu berlaku-jika sedang banyak undangan yang datang dan tidak jarang bersamaan dengan undangan acara yang lain. Jangan-jangan selain manusia sering disebut homosapiens, manusia berpotensi dijuluki manusia banyak acara.

Manusia yang jika hendak diringkas dapat menjadi tiga jenis manusia. Meski ketiga jenis manusia acara ini adalah pandangan subjektif, karena hanya berdasarkan penglihatan sekilas, pengamatan sambil lalu dan penghayatan pribadi dangkal yang belakangan ini sibuk beracara.

Manusia pertama lazim disebut manusia penggagas acara. Manusia jenis ini sudah pasti memiliki daya resepsi kuat, piawai menawarkan wacana, memiliki pengetahuan mumpuni dengan kepandaian merumuskan konsep, menjalankan teknis acara secara terstruktur, sistematis dan terukur.

Hebatnya, manusia semacam ini layaknya inisiator handal. Meski hidupnya layaknya-tengah menempuh jalan sunyi, minim pengakuan dan terkadang miskin tepuk tangan karena tak selalu muncul di atas panggung.

Akan tetapi bagi orang yang sering beracara, namanya jika disebut akan selalu menggetarkan dengan ragam kebaruan ide, gagasan orisinil, serta sepakterjangnya diakui sebagai dedengkot atau begawan acara.

Kedua adalah manusia pengisi acara. Hampir semua acara ia isi. Mulai dari sunatan kampung sampai seminar, rembuk, sarasehan, talk show dan acara webinar.
Ringkasnya, lintas acara, lintas tema, bahkan lintas keyakinan ia isi dengan beragam sudut pandang serta posisi.

Artinya tipe manusia semacam ini sudah pasti piawai menjadi produsen teks sekaligus penyedia makna yang sabar menuntun para penikmat acara menikmati untaian hikmah. Pandai menakar intonasi, jago memainkan narasi dan biasanya tampilannya selalu klimis atau menggugah selera.

Ia bahkan sanggup merekacipta dirinya sesuai konsep acara. Menjadikan dirinya layaknya display di setiap acara yang membutuhkan dirinya, entah hadir membawakan sekapur sirih, atau hadir sebagai narasumber, pemantik, pemandu (moderator, host dan mc) meski sayangnya kehadirannya terkadang tidak berbayar.

Jenis ketiga adalah manusia banyak acara, hampir semua acara ia hadiri.
Tapi jelas posisinya jadi penonton sahaja. Rajin dan girang menghadiri acara, seusai acara ia biasanya akan mengedar bersua foto dengan segenap partisi acara yang dianggapnya idola.

Namun patut dicermati, manusia jenis ketiga ini memiliki posisi vital. Selain untuk hadir sebagai penikmat, ia juga menjadi syarat sukses tidaknya sebuah acara karena kehadirannya berlandaskan rasa suka dan rela untuk datang, duduk diam dan sesekali bertepuktangan adalah instrumen kunci meriahnya acara.

Sampai tulisan ini dibuat daku belum dapat menentukan kehadiran di sebuah acara, akankah menambah atau justru mengurangi kualitas acara atau tidak?
Acara yang lazim dihadiri orang-orang yang pandai bicara, nihil ahli hikmah yang menurut orang arif isyarat dari semakin dekatnya hari kiamat.

Jika untuk hadir di sebuah acara saja dapat mempercepat datangnya hari kiamat, keputusannya sebaiknya ditimbang secara seksama, tidak dapat diputuskan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Abdul Muttalib: Pecinta Perkutut tinggal di Tinambung.