Yang terpenting dari politik adalah kemanusiaan begitu pesan Gus Dur yang selalu menjadi spirit perjuangan organisasi NU, terutama dalam melakukan kerja-kerja kemanusiaan seperti saat melebur dengan masyarakat yang merasakan dampak gempa di Provinsi Sulawesi Barat beberapa waktu yang lalu.
Rintisan kemanusiaan ini dilakukan bukanlah sekedar membawa bantuan logistik untuk meringankan beban mereka namun juga memberi motivasi membangkitkan kembali semangat para pengungsi yang dilanda musibah.
Seperti yang dilakukan oleh Nahdlatul Ulama (NU) Pasangkayu yang menggandeng Nasaruddin Umar Official (NUO), Majelis Taklim Bakti Khairunnisa Jakarta, dan Darul Dakwah Wal Irsyad (DDI) Pasangkayu saat memberi bantuan buat korban bencana gempa bumi di Kabupaten Mamuju dan Majene.
Keempat lembaga ini disertai 24 relawan kemanusiaan berangkat pada tanggal 28 Januari 2021 bersama 6 armada roda empat yang membawa logistik berupa sembako, tenda, tikar, dan obat-obatan.
Rencananya logistik itu disalurkan melalui Posko NU Peduli Mamuju dan Majene, Posko DDI Peduli Mamuju serta posko-posko pengungsi yang ada di Stadion Mamuju, Simboro, Pasa’bu Tapalang Barat, Galung, Maliaya Mekatta, Malunda dan Tubo.
Pimpinan rombongan KH. Maslim Halimin saat memberi bantuan di posko pengungsi menyampaikan harapannya, semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan beban para pengungsi. Serta berdoa semoga duka yang dirasakan pengungsi cepat berakhir dan keadaan kembali membaik seperti sediakala.
Sementara Lazis NU Sulbar yang diwakili oleh Ahmad saat menerima bantuan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para donatur atas kepercayaannya diberikan untuk menyalurkan bantuan ke masyarakat korban gempa.