Kartun Nabi

Dunia sedang geger akibat pidato Presiden Perancis Immanuel Macron.
Pidoto itu viral di medsos karena dianggap melecehkan Umat Islam.

Pidoto itu sendiri adalah buntut dari terjadinya beberapa peristiwa terror di Perancis akibat dirilisnya sebuah kartun di sebuah Majalah satir, Charlie Hebdo yang berkantor di Perancis.

Majalah Charlie Hebdo memang tidak tanggung-tanggung dalam membuat kartun. Kartun yang dirilis awal Oktober 2020 adalah kartun seorang tokoh. Tokoh yang paling di hormati dan menjadi junjungan Umat Islam sedunia, Nabi Muhammad SAW.

Seperti diketahui karikatur itu memicu terjadinya pembunuhan pada tanggal 16 Oktober 2020 yang lalu. Korban pertama akibat ulah Charlie Hebdo adalah seorang guru bernama Samuel Paty.

Kesalahan Samuel Paty fatal bagi pelaku karena dia dianggap lancang memperlihatkan kartun nabi dihadapan murid-muridnya.

Bagi pelaku apa yang dilakukan oleh Samuel Paty adalah tindakan yang menistakan Islam, maka sebagai konsekwensinya dia pantas untuk di bunuh.

Setelah kejadian di Paris itu, sebuah peristiwa lain juga terjadi.

Tepatnya tiga belas hari kemudian. Atau Kamis, 29 Oktober 2020. Tiga orang tewas di Gereja Notre-Dame, Basilica kota Nice.

Brahim Aioussaoi warga Tunisia menyerang orang-orang yang tengah berkumpul di gereja dengan pisau. Tiga orang tewas. Pelakunya juga terkait kasus kartun Nabi di Charlie Hebdo.

Akhirnya banyak yang penasaran dengan kartun itu.

Orang-orang berlomba mencarinya di internet.

Beberapa teman malah menawarkan saya untuk mencari kartun itu bersama-sama tapi saya tidak tertarik.

Bagi saya itu cuma buang-buang waktu saja.

Tak secuilpun keinginan saya untuk tahu, seperti apakah gerangan kartun yang menghebohkan itu.

Apakah saya tidak tersinggung atau marah dengan kartun itu?

Wah, mana bisa marah? tahu saja belum.

Meski pun mencintai Nabi, mustahil saya marah hanya karena orang lain marah.

Tapi namanya juga rezeki, ada juga orang yang mengirimkan gambar itu. Setelah saya lihat gambar-gambar kiriman itu, saya bertanya-tanya, dari mana Kurk Westergaard, si pembuat kartun Nabi tahu wajah Nabi yang bahkan Umat Islam sendiri pun tak tahu?

Kalau ada yang mengkartunkan Yesus (maaf), saya tak akan heran karena foto dan bentuk-bentuk lain wajah dan figur Yesus ada di mana-mana.

Jadi saya yakin, seyakin-yakinnya kalau wajah di kartun itu bukan wajah Nabi junjungan saya.

Wajah yang di gambarkan oleh guru ngaji saya pada masa kecil dulu begitu bersih, begitu ramah.

Wajah yang tak seram, tak pernah marah. Wajah yang selalu dihiasi senyum. Walau hati di dera gerah, gundah, gelisah.

Jadi kartunis Perancis itu seribu persen salah.

Marah? Nggak lah.

Karena Muhammad Nabiku, ingin saya meneladani perilakunya.

Walau sulit atau kadang terasa mustahil.

Beliau senantiasa tersenyum dan ramah.

Bahkan kepada orang yang berbuat salah sekali pun.