Metamorfosa Politik Uang

Dalam berjalannya proses demokrasi ada hal yang selalu menjadi hambatan tercapainya demokrasi secara subtsnsial yaitu praktek Politik Uang (money politic).

Politik uang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pasangan calon dengan mempengaruhi masyarakat untuk memilih mereka dan di iming-imingi imbalan berupa uang maupun barang yang tidak sesuai ketentuan perundang-undangan.

Kata politik uang atau lebih akrab di sapa serangan fajar sangat lumrah terjadi di lingkungan masyarakat Indonesia.

Praktek politik uang yang sering kita lihat seperti memberi berupa uang, kantong kresek yang berisi sembako, baju kaos dan lain sebagainya.

Ada yang memberi dengan dalih bantuan untuk rakyat miskin, tapi dengan syarat berkomitmen berada dalam kubu pasangan calon dan harus memilih mereka.

Hal seperti ini sangat sering di temui bahkan di anggap budaya pemilu oleh masyarakat di Indonesia.

Praktek terang-terangan ini bisa saja di laporkan kepada penyelenggara pemilu, dan dapat di tanggulangi dengan memberi sangsi yang sesuai dengan peraturan Undang-undang pemilu.

Seiring dengan berjalannya waktu, kita ketahui bahwa perkembang teknologi semakin canggih, transaksi virtual melalu aplikasi sangat mudah di lakukan.

Pernahkah kita berfikir bahwa praktek Politik Uang juga bisa saja bermetamorfosa? Yang dahulunya melalui door to door atau dari rumah ke rumah, akan berubah melalui aplikasi ke aplikasi secara virtual?

Saya rasa hal seperti ini akan terjadi di pemilu akan datang, atau bahkan telah terjadi?

Sulit untuk mengetahui praktek baru ini, karena pada dasarnya hal tersebut bisa saja komunikasi individu antar individu melalui virtual.

Contonya, pasangan calon hanya meminta komitmen kepada masyarakat untuk memilih mereka, setelah membuat komitmen melalu virtual dan meminta nomor rekening di situlah praktek politik uang terjadi.

Perlu kita sadari sebagai masyarakat yang berkontribusi besar dalam pemilu, pentingnya untuk memahami hal-hal seperti ini.

Yah, karena kita sebagai rakyat harus memilih pemimpin yang baik, bertanggung jawab dan bijaksana. Selalu mementingkan rakyatnya.

Bayangkan saja jika praktek politik uang ini terus mendarah daging di Indonesia, dampaknya bukan hanya sehari dua hari melainkan bisa lima atau sepuluh tahun ke depan.

Antisipasi pemilu tahun 2024 sangat perlu dilakukan, apalagi dalam hal politik uang.

Peran penting kita sebagai masyarakat sangat di butuhkan. Minimal dengan tidak terpengaruh atau melaporkan jika mendapatkan praktek politik uang kepada penyelenggara pemilu.

Say No to Money Politic.