Paling tidak ada 4 pilar yang harus di penuhi dalam mengelola lahan pertanian oleh petani. Tanah, Air, Iklim dan Nutrisi. Begitu yang disampaikan oleh salah seorang petani kepada saya saat sedang berbincang-bincang dilahan miliknya. Menurutnya, Petani harus memiliki tanah, dengan tanah nantinya akan menjadi media untuk tumbuhnya tanaman yang ditanam. Kemudian harus ada sumber air atau mata air, iklim dilahan mesti di perhatikan, diantarnya pencahayaan dan kelembapan. Selanjutnya harus disiapkan nutrisi untuk tanah dan tanaman.
Tulisan ini mencoba menuliskan pilar ke-4 yang disebut tadi, yaitu Nutrisi.
Nutrisi dalam ilmu pertanian dikenal sebagai media pengembangan mikroorganisme untuk tanah dan tanaman petani. Jenisnya beragam dan ribuan. Sulit dilihat mata kasat, harus menggunakan bantuan tehnologi, yang pasti mereka ada dan hidup. Belakangan Bahasa Nutrisi hilang bak ditelan bumi, diganti dengan istilah baru yakni pupuk atau pemupukan.
Antara pupuk dan Nutrisi
Sebagai orang yang tak sempat mendalami pengetahuan formal pertanian, menjelaskan kata pupuk atau pemupukan masih butuh informasi dan kajian dalam. Hanya ada praduga bahwa kata Pupuk atau Pemupukan dilahan pertanian merupakan kata yang tak bebas nilai. Ada makna lain dari kata tersebut, ada kepentingan yang terselubung dari kata itu. Sebab bahasa atau peristilahan apapun bermakna ganda, Begitu pandangan beberapa orang yang sempat memberi penjelasan tentang bahasa atau teks.
Lalu Nutrisi? Tak jauh berbeda dengan peristilahan pupuk tadi, makna dan kepentingan tak terlepas oleh teksnya.
Secara fungsi pupuk maupun nutrisi memiliki fungsi yang hampir sama. Ya sama-sama digunakan oleh petani, Mungkin itu kesamaannya. Tapi secara kandungan pastilah berbeda sebab ada kandungan yang terproduksi secara alami dan ada yang dibantu oleh teknologi pabrikan.
Saat ini kata Pupuk dan Nutrisi adalah kata yang sedang bertarung untuk membangun dogma maupun citra atas laku pertanian. Tujuannya agar produk tersebut bisa diterima oleh petani, lalu digunakan dilahan pertaniannya.
Hasil pertarungan citra maupun dogma yang diproduksi oleh pupuk maupun nutrisi diserahkan ke petani untuk memilih ? Pupuk atau Nutrisi ? kira-kira begitu.
Ya lagi-lagi petani menjadi objek atas kedua kata yang harus dipilih salah satunya, Pupuk ataukah Nutrisi yang harus di gunakan dilahan pertanian miliknya. Yang pasti, sebelum memilih, petani harus mengetahui makna di balik teks pilihan antara Pupuk atau Nutrisi, agar memilihnya tak salah atau keliru, sebab pilihannya menentukan dunia yang sedang digeluti yakni sebagai petani.
Dilain sisi, Sadar atau tidak, Petani merupakan pasar potensial bagi produsen kedua input pertanian tadi. Ya pasar agar pupuk bisa bernilai jual, begitupun nutrisi. Sebagai pasar, petani penting memfilter mana yang tepat digunakan, sebab ada hubungan kausalitas antar petani dan input yang sedang dipasarkan. Lalu hitungan untung dan dirugikan akan nampak dipermukaan.
Tapi harus diingat kembali nutrisi bukan untuk dijual, beda dengan pupuk, Juga tak disubsidi tapi di produksi sendiri oleh petani, begitu pesan pak Armin Salassa disetiap kelas belajar pengembangan pertanian alami dimanapun. Sebab kunci atas perjuangan nutrisi atas pupuk adalah memutus rantai ketergantungan petani terhadap input produksi pertaniannya.