In Memoriam AGH. Sanusi Baco: Orang Tua dari Anak Bernama Franz Thomas
Pertama, harus saya akui bahwa saya tidak mengenal ulama kharismatik Sulsel AGH Sanusi Baco (Pak Kyai, biar lebih...
Franz A. Thomas Ire
Teman DDII dan Rosario yang Putus
Waktu awal kuliah dulu, saya pernah punya teman sekamar. Namanya Rahmat. Cuma itu, tidak ada embel-embel lain. Kami...
Not Balok, diantara Olok-Olok dan Kuasa Penjajah
Not alias lambang bunyi pada musik, sejatinya sejajar dengan abjad yang adalah lambang bunyi saat berbicara. Fungsinya cuma...
Melestarikan Bahasa Daerah, Merawat Kekayaan Bangsa
Setiap tanggal 21 Februari, dunia memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional. Peringatan ini di seluruh dunia dimulai sejak 21...
Beragama dengan Ketakutan
Radikalisme itu ada di mana-mana dalam berbagai bentuk: yang keras – membunuh, meneror, mengebom, mengintimidasi – sampai yang...
Sahur dan Kenangan Tentang Ramadhan
Sejak tinggal di Makassar, saya menikmati kesibukan setiap subuh selama bulan Ramadhan. Teman-teman satu kost, dan tentu dari...
Asal Usul Lambang Garuda dan Ketakutan Orde Baru
Dari mana asal-usul lambang Garuda Pancasila? Memang agak simpang siur untuk soal yang satu ini. Beda dengan Bendera...
Terorisme: Antara Dana Versus Doktrin
Bayangkan ini: – Pelaku teror bom bunuh diri yang mendambakan 72 bidadari cantik, ternyata di ‘sana’ mendapat ganjaran...
Benarkah Teroris Tak Punya Agama?
Saya sepakat, bahwa agama tidak pernah mendukung terorisme. Terutama karena esensi agama adalah damai dan kemanusiaan. Jadi, kalau...
Makassar dan Kelirunya Para Teroris
Kemarin, ada kasus bom bunuh diri di luar Gereja Katedral Makassar. Tepat ketika misa Minggu Palma sedang berlangsung. Entah siapa dan dari mana pelakunya, apa motifnya pula? Sebagai tindakan teror, mungkin sasarannya menebar ketakutan. Mungkin ada unsur politis pula? Dan mungkin-mungkin yang lain. Itu urusan aparat mengungkap tabirnya.